Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Azza Wa Jalla. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sohabat, serta para pengikutnya.
Berikut ini adalah nasehat Luqman Hakiim dari beberapa sumber, namun maap saya lupa mencantumkan sumbernya karena tadinya kalimat2 berikut ini hanya berupa draft hasil copas saja.
Berikut ini adalah nasehat Luqman Hakiim dari beberapa sumber, namun maap saya lupa mencantumkan sumbernya karena tadinya kalimat2 berikut ini hanya berupa draft hasil copas saja.
Wahai anakku, janganlah mencampuri urusan dunia terlalu dalam yang membuat rusak urusan akheratmu dan janganlah meninggalkannya sama sekali, sehingga engkau menjadi beban orang lain.
Wahai anakku, menjadi orang bisu tetapi berakal itu lebih baik daripada engkau menjadi orang yang banyak berbicara tapi bodoh. Tiap-tiap sesuatu itu ada petunjuknya. Akal petunjuknya ialah berpikir dan diam. Barang siapa berkata-kata dalam hal yang tidak baik maka ia benar-benar sia-sia, barang siapa yang berpikir tanpa mengambil pelajaran maka ia benar-benar lalai dan barang siapa diam tanpa berpikir maka ia benar-benar hampa.
Apabila engkau bermaksud menjadikan seseorang sebagai saudara, maka buatlah ia marah. Apabila ia berlaku adil kepadamu ketika ia marah, maka jadikanlah ia sebagai saudara kalau tidak maka jauhilah ia.
Wahai anakku, tiga hal yang mengandung nilai kedewasaan : 1. Bermusyawarah dengan orang ahli nasehat ; 2. Bertindak hati-hati terhadap musuh dan orang yang dengki, dan ; 3. Mengakrabkan diri terhadap setiap orang.
Wahai anakku, janganlah kamu mau berbicara terhadap orang yang tidak mau mendengarkannya, sebab memindahkan batu besar dari puncak gunung itu lebih mudah daripada berbicara dengan orang yang tidak mau mendengarkan pembicaraanmu.
Wahai anakku, sesungguhnya nasehat itu dirasakan sangat berat oleh seseorang yang tolol, seperti beratnya mendaki jalan yang naik bagi seorang tua bangka.
Semoga kata-kata di atas mampu menginspirasi kita semua. Luqman, nama ini terkandung dalam Al Qur’an Al Karriim bahkan menjadi nama dari sebuah surat ke 31. Jika kita ingin menyimak dan mengambil pelajaran dari beberapa nasehat Luqman kepada putranya (sebagian mufasir menyebutnya dengan Luqman Hakim), insya-Allah kita dapati pada QS Luqman, 31 : 13 – 20. Dan tahukah apa pesan pertama Luqman pada putranya sesuai yang terkandung dalam Al Qur’an Al Kariim ?, yaitu jangan menyekutukan Allah Ta’ala, sama artinya dengan perintah meng-Esakan Allah Ta’ala.
Firman Allah Ta'ala, kurang lebih artinya :
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS Luqman, 31:13)
Yuhu..., apa yang ada dalam benak kita saat mengamati 31:13 ? Yap, kesetimbangan. Mungkin begini kronologisnya, pada masa Luqman Hakim pun sudah mulai ada benih2 kemusyrikan, menyekutukan Allah Ta’ala, entah itu menganggap tuhan itu berkeluarga, entah itu anggapan bahwa tuhan bisa menjelma..etc.
= 31 : 13 >>> Luqman berpesan pada putranya “Jangan menyekutukan Allah”
= 3.1 : 1.3 >>> umat lain mencoba menjelaskan konsep “trinitas” en “trimurti”
= 3 : 3 >>> Islam mengingatkan kembali firman Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam.
= 1 (satu) >>> qul hu wallahu ahad (Katakanlah, bahwa Allah itu satu)
Dwulunya sih percaya aja yang dirumuskan beliau Master Haniifa bahwa 0:0 = 1 adalah base of Al Qur’an, lah wong basic matematika formal saya cuman nyampe SMU, jadi ga mudeng banget lah diskusi2 njlimet begitu. Namun setelah mencoba membaca ayat-ayat Al Qur’an dengan basic angka (walaupun berawal dari membaca terjemahan dulu, soalnya masih sulit sih tadarus Qur’an dengan tadabbur ‘ala ma’na), insya-Allah (dan pasti) akan menambah keimanan kita bahwa Al Qur’an bukanlah karangan Nabi Muhammad SAW, bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah Ta’ala yang diturunkan dengan sangat2 teratur n terperinci.
Semoga bermanfa’at.
Firman Allah Ta'ala, kurang lebih artinya :
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS Luqman, 31:13)
Yuhu..., apa yang ada dalam benak kita saat mengamati 31:13 ? Yap, kesetimbangan. Mungkin begini kronologisnya, pada masa Luqman Hakim pun sudah mulai ada benih2 kemusyrikan, menyekutukan Allah Ta’ala, entah itu menganggap tuhan itu berkeluarga, entah itu anggapan bahwa tuhan bisa menjelma..etc.
= 31 : 13 >>> Luqman berpesan pada putranya “Jangan menyekutukan Allah”
= 3.1 : 1.3 >>> umat lain mencoba menjelaskan konsep “trinitas” en “trimurti”
= 3 : 3 >>> Islam mengingatkan kembali firman Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam.
= 1 (satu) >>> qul hu wallahu ahad (Katakanlah, bahwa Allah itu satu)
Dwulunya sih percaya aja yang dirumuskan beliau Master Haniifa bahwa 0:0 = 1 adalah base of Al Qur’an, lah wong basic matematika formal saya cuman nyampe SMU, jadi ga mudeng banget lah diskusi2 njlimet begitu. Namun setelah mencoba membaca ayat-ayat Al Qur’an dengan basic angka (walaupun berawal dari membaca terjemahan dulu, soalnya masih sulit sih tadarus Qur’an dengan tadabbur ‘ala ma’na), insya-Allah (dan pasti) akan menambah keimanan kita bahwa Al Qur’an bukanlah karangan Nabi Muhammad SAW, bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah Ta’ala yang diturunkan dengan sangat2 teratur n terperinci.
Semoga bermanfa’at.