Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah menganugerahkan pada kita
kesehatan sehingga diperkenankan menyambut datangnya bulan ramadhan.
Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan atas Baginda Rasulullah
Shalallahu ‘Alahi Wa Sallama.
Bentar lagi ramadhan
datang kawan, apa yang sudah kita persiapkan ? Ga perlu kita hiraukan
kata2 manis orang2 sok moralis en humanis yang sering berkata,
“Ramadhan hanya pepesan kosong” sebagai bumbu penyedap biasanya
mereka juga menambahkan, “Lihat tuh, umat Islam pada sok ‘alim,
sok suci, sok religius hanya di bulan ramadhan, pake jilbab pake baju
koko cuman pas ramadhan, abis itu maksiat dan kumat lagi deh. Agama
koq cuman diajari ngejar2 pahala doank, nyembah Tuhan koq cuman ada
maunya aja, mau ke surga koq harus diiming2i bidadari surga, huhh
dasar agama anak teka !!!”
Biarin aja mereka berkata gitu, nyang penting kita jadikan bahan koreksi diri. Islam agama yang simple, selain menerapkan ajaran yang sifatnya referensial juga menuntun umatnya dengan cara tutorial. Kita diberi kebebasan untuk memilih dalam berlomba2 dalam kebaikan, berlomba2 menjaring pahala. Segala bentuk ibadah yang telah disyari’atkan Islam menurut saya adalah sebuah metode untuk selalu meng-upgrade diri, 5 kali sehari kita diberi kesempatan untuk men”defragment” hati dengan sholat wajib, jika lalai dengan “ibadah harian” kita masih diberi kesempatan untuk meng”update” software anti virus seminggu sekali pada shalat jum’at, jika kita malas update anti virus, ya udah deh siap2 di “instal ulang” pada tiap ramadhan. Tapi,,, masak mo nunggu virus2 syaithon menumpuk, ya kalo masih ada kesempatan untuk re-instal, kalo belum sempat nginstal udah bad sector ? kachau dong !
Masihkah Kita Bersuka Cita Menyambut Ramadhan ?
Kembali ke permasalahan. Kira-kira, kita seneng ga sih dengan datangnya bulan Ramadhan ?. Waktu kecil yang paling saya sukai saat Ramadhan menjelang adalah “dugderan” (tradisi menyambut ramadhan di kota semarang), pusatnya di pasar johar, disitu ada pasar malam, segala bentuk permainan dari pistol2an mobil2an hingga pakaian baru ada di situ, dan yang pasti bakal selalu ada kolak pisang tiap buka puasa neh. Hahh..., “waktu kecil” ? lha emangnya sekarang udah gede ? He,,,he,,, mungkin masih kecil pola pikirnya, tapi kan udah gede anunya, badannya gitu !!!. Woww, jadi kangen masa kecil, jajan tinggal minta dibeliin walau dengan susah payah merengek-rengek, pulang sekolah langsung maen kayak si bolang, tiada hari tanpa bermain, tapi setelah baligh dan mukallaf saya percaya pasti masih ada “permainan” lain yang lebih mengasyikkan. He,,he...
Kembali ke permasalahan. Kira-kira, kita seneng ga sih dengan datangnya bulan Ramadhan ?. Waktu kecil yang paling saya sukai saat Ramadhan menjelang adalah “dugderan” (tradisi menyambut ramadhan di kota semarang), pusatnya di pasar johar, disitu ada pasar malam, segala bentuk permainan dari pistol2an mobil2an hingga pakaian baru ada di situ, dan yang pasti bakal selalu ada kolak pisang tiap buka puasa neh. Hahh..., “waktu kecil” ? lha emangnya sekarang udah gede ? He,,,he,,, mungkin masih kecil pola pikirnya, tapi kan udah gede anunya, badannya gitu !!!. Woww, jadi kangen masa kecil, jajan tinggal minta dibeliin walau dengan susah payah merengek-rengek, pulang sekolah langsung maen kayak si bolang, tiada hari tanpa bermain, tapi setelah baligh dan mukallaf saya percaya pasti masih ada “permainan” lain yang lebih mengasyikkan. He,,he...
Koq jadi cerita
teyusss, mana intinya ? Sabarr,,, ini bagian dari pendiskripsian
tentang makna “fariha” (bergembira/ bersuka ria) menyambut
ramadhan. So, masihkan kita bergembira dan bersuka ria menyambut
datangnya bulan Ramadhan ? Dalam kitab Durrotun Nasihin (kitab ini
dikritik karena banyak hadits2 dho’if dan kisah ‘israiliyatnya),
namun saya percaya masih ada mutiara2 yang tersembunyi dalam kitab
klasik tersebut. Ambil baiknya, buang buruknya. Kitab salaf-pun harus
dikritik, dan saya rasa ‘Ulama salaf pun juga mengharapkan dan
menghargai kritik dari generasi selanjutnya.
Dalam kitab tersebut masih "gundul" berikut saya coba beri harokat agar mudah dibaca (dan mohon koreksinya)
‘An Nabiy ‘Alaihis
Sholatu Wasalama, annahu qowla :
مَنْ
فَرِحَ
بِدُخُوْلِ
رَمَضَانَ
حَرَّمَ
اللهُ
جَسَدَهُ
عَلَى
النِّيْرَانِ
Kurang
lebih artinya : Dari Nabi s.a.w, sesungguhnya beliau (s.a.w)
bersabda, “ Barang siapa bergembira (bersuka cita) menyambut
kehadiran bulan Ramadhan, Allah ‘Azza Wa Jalla mengharamkan
jasadnya atas neraka apa saja”. Allahu
Warrosul A’lamu bimurodih.
Yuk Persiapkan Diri Untuk Hepi Hepi !
Selanjutnya, yuk kita persiapkan diri menyambut ramadhan. Beli baju baru, sarung baru, peci baru, gamis baru, mukena baru, “baru beli” atau “baru dicuci” juga ga apa-apa, yang penting peralatan sholat serba baru deh. Perbarui rumah kita dengan cat baru, kalo punya duit sih, kalo ga ada duit ya usahain dunk, masak mo lebaran bisa baruuu semua tapi demi menyambut ramadhan koq malah ga bisa. Kebalik,,, harusnya yang serba baru tuh saat ini, saat menjelang Ramadhan. Yang penting hepi, kawan. Apakah bertentangan dengan Al Qur’an ? Oh,,, tidak !
Firman
Allah Ta’ala, insyaalah kurang lebih artinya :
QS Al A'raf, 7:31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid [*], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan [**.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
QS Al A'raf 7:32. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang
telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang
mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan)
bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk
mereka saja) di hari kiamat [*]." Demikianlah Kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.
Maha
benar Allah dengan segala firman-firmanNya.
Ingat,,, Yang Penting Hepiii...
Semoga
bermanfa’at.