Bismillahirrohmaanirrohiiim. Alhamdulillah, was sholatu wassalamu 'ala Rosulillah SAW.
Hehe,,, hobi banget nih si Haris ngomong sengak (nylekit) gitu... "Emang cuman Kartini?". Ya iyalah, soalnya kan beliau menjadi icon emansipasi sedangkan mungkin saja kita sendiri masih mencari2 apa sih makna emansipasi? Truss emansipasi yang bagaimana yang diperjuangkan oleh RA Kartini? Lagian apa enggak ada wanita2 hebat lainnya di Indonesia yang perjuangannya setara atau bahkan melebihi beliau?
Emansipasi yang bagaimana sih yang sedang diperjuangkan?. Menuntut persamaan gender?, persamaan hak dan kewajiban dengan pria?. Haha... makin mumet nih saya, yang saya tahu sih dalam Al Qur'an sudah dijelaskan koq (QS. An-Nisa, 4 :34) bahwa pria itu pemimpin bagi wanita, masalah buat eloh?
Pria Pemimpin Bagi Wanita, Titik.
Yah, kalau menurut saya sih... Ar rijal qowwamu 'ala nnisa' (pria pemimpin bagi wanita) itu ya sekedar pembagian posisi dan fungsi, job description gitu deh. Bagaimana seorang pria mampu menempatkan diri sebagai seorang pemimpin dengan penuh tanggung jawab, dengan demikian insya-Allah yang dipimpinpun akan segan dan loyal, tentu saja dilandasi semangat cinta dan ketulusan.
Siapa Mendominasi Siapa?
Jika sudah berdasarkan cinta, baik cinta sesama manusia maupun cinta pada Sang Pencipta, masalah siapa yang lebih mendominasi siapa sudah nggak jamaan, guy's. Beneran! Hal itu akan terlupakan dan mudah untuk diabaikan. Pemimpin yang mencintai tidak punya ambisi untuk ditakuti dan dipatuhi, apalagi ingin mendominasi dan berbuat dzolim terhadap orang orang yang dicintainya. Dia sadar bahwa kelak akan dimintai pertanggung jawaba atas kepemimpinannya. So,,, berhenti berfikir jika pria diciptakan sebagai pemimpin bagi wanita sama halnya dengan dominasi pria atas wanita, jangan picik kawan, ini hanya masalah pembagian peran.
Jika Perempuan Ingin Jadi Pemimpin?
Wanita tetap mulia dan berharga walaupun tidak menjadi pemimpin. Ingat kemuliaan Ibu Khodijah r.a. istri pertama Rosulullah SAW?. Bagaimana profesionalisme beliau (r.a) sebagai pemimpin para saudagar, namun itu semua beliau tanggalkan manakala sudah resmi menjadi istri Rosulullah SAW. Beliau (r.a) sadar bahwa karier terhebat seorang wanita adalah ibu rumah tangga. Al Mar'ah Imadul Bilad (Wanita adalah tiang Negara), baik buruknya wanita sangat berpengaruh pada kepribadian bangsa, dan dari sosok wanita akan lahir pemimpin pemimpin Bangsa.
Eniwey... salut untuk kawan kawan yang tetap berpegang teguh pada nilai2 ajaran Islam yang begitu adil menuntun wanita untuk menyadari betapa dirinya sangat mulia tanpa harus ngotot untuk dihargai, dihormati dan diakui eksistensinya.
So,,,
jika ada perempuan ingin jadi pemimpin, pikir pikir lagi deh... ^^v
hehe... maksudnya ya pikirin dunk pemimpin dalam hal apa. Yang pasti
enggak ada tuh seorang wanita menjadi Nabi :D, tapiiii.... ada tapinya
nih... "wanita" menjadi salah satu nama surat loh di Al Qur'an, keren
kan?
Wanita-wanita hebat dalam "jepretan" Samaranji
Selamat berjuang, wanita Indonesia... Merdeka!!!