Saya bukan seperti anda berdua, maka jangan paksa saya untuk menyebut diri dengan "aku" apalagi "gue".
Aku menghormati pilihan kalian, tapi sama loh ya... jangan paksa aku untuk mengucapkan "saya" berasa tua bang'geth tau gak sih lo, lebih mending pakai "gue" deh.
Kalo Gue bebas guy's... terserah elo elo pada mo nyebutin proname itu bijimana, tapi jangan kucilin gue dong, gue tetep cinta Bahasa Indonesia koq.
Dan tahu gak sih, ketiga kata tersebut ternyata tetep ada koq dalam KBBI online, dan kita gak perlu memperdebatkan mana yang pantas digunakan, yang penting kita bisa menempatkan segala sesuatu pada tempatnya koq.
Bahkan dalam Al Qur'an Terjemahan DEPAG RI, gak ada tuh kata "saya" untuk menyebut Allah Ta'ala dan Rosulullah SAW yang ada malah kata "Aku" karena,,, "aku" lebih egaliter sedangkan "saya" yang lebih berkesan menghamba berasal dari kata "sahaya" dimana "ha" dilebur sebagaimana "sahaja" menjadi "saja".
Bahkan dalam Al Qur'an Terjemahan DEPAG RI, gak ada tuh kata "saya" untuk menyebut Allah Ta'ala dan Rosulullah SAW yang ada malah kata "Aku" karena,,, "aku" lebih egaliter sedangkan "saya" yang lebih berkesan menghamba berasal dari kata "sahaya" dimana "ha" dilebur sebagaimana "sahaja" menjadi "saja".
UPDATE...
Jika elo, elo, dan eloh ngerasa mencintai Bahasa Indonesia, coba dee sowan ke blognya Pak Mars... gue dan eloh bisa ngetest seberapa banyak kosakata yang kita ketahui. Buruaaaan cepet sowan ke sono, berhadiah
Semoga bermanfa'at. Cling! *eh...