Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menjaga kemurnian Al-Qur’an dan telah memelihara kesucian Islam. Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW.
Islam lahir untuk mengajak semua manusia kembali pada ajaran suci yang sesungguhnya, yang hanya berserah diri pada ke-Esa-an Allah Azza Wa Jalla. Sehingga segala penyimpangan, pendistorsian, kesalahan penafsiran terhadap teks-teks suci Al Qur’an yang melanda dunia Islam tentu juga pernah dialami oleh agama-agama terdahulu (yang bersumber dari Allah SWT) sebelum kedatangan Islam. Itulah mengapa saya masih berkesimpulan bahwasannya semua agama tidak sama namun berasal dari sumber yang sama, perbedaan muncul lebih disebabkan pada pendistorsian yang tak disengaja maupun yang terencana. Hal ini dapat ditelusuri bahwa sekte-sekte, sempalan-sempalan yang ada dalam tubuh Islam sesungguhnya juga pernah melanda pada ajaran hanif yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul terdahulu, dan Kanjeng Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi mengajak seluruh umat manusia kembali kepada ajaran semula. Islam adalah agama fitrah manusia.
Setelah berusaha mengkonfirmasi konsep reinkarnasi kepada umat agama hindu sendiri, saya hanya berusaha menyimpulkan bahwa pada dasarnya mereka melandaskannya pada tiga hal, (1) bukti seloka dalam veda, (2) bukti sains/ ilmiah, (3) bukti logika/ filsafat. Jika dipelajari kembali, kita akan menemukan bahwa bukti-bukti yang disampaikan sebenarnya hanya bersifat interpersepsi atau kesalahan penafsiran sendiri. Dalam hal ini saya hanya berusaha mengulas dasar dari kitab suci mereka saja, sedangkan untuk dasar sains dan logika akan sulit dibuktikan karena sifatnya yang selalu berkembang.
Pandangan Umat Hindu Terhadap Surga – Neraka
Neraka menurut mereka : “Neraka, sebuah kata yang membuat orang takut akan Tuhan, yang membuat orang takut melanggar aturan kitab suci dan yang membuat orang gelisah untuk melakukan kegiatan-kegiatan penebusan dosa. “Bisnis” neraka dalam sejarah kehidupan manusia ternyata cukup menjanjikan. Pihak gereja pada waktu lampau sanggup meraup milyaran dolar hanya dengan menjual surat penebusan dosa. Para tikus-tikus koruptor seolah-olah bebas dari dosa setelah melakukan pencucian uang dengan cara menyetorkan uang itu ke pundi-pundi sosial religius”.
Bhagavata Purana 5.26.7, menjelaskan bahwa neraka merupakan bagian dari susunan planet-planet di alam semesta, planet neraka jumlahnya ada 21 planet. Semua planet-planet neraka ini dimaksudkan sebagai tempat hukuman bagi makhluk hidup. Selanjutnya secara detil gambaran siksa neraka dijelaskan dalam Bhagavata Purana 5.26.11 – 5.26.20
Surga menurut mereka : “Sedangkan Sorga selalu menjadi media “iklan” yang paling menarik yang akan membuat manusia rajin sembahyang, rajin berderma dan berbuat baik, bahkan rajin melakukan tindakan-tindakan biadab atas dasar dogma-dogma agama. Apakah sorga dan neraka itu nyata atau hanya ada dalam pikiran kita?”
Dalam Bhagavata Purana 5.17.12 dikatakan bahwa di Surga atas termasuk di Bumi sebelum munculnya zaman kali ribuan tahun yang lalu para penduduk hidup selama sepuluh ribu tahun dan semuanya mirip dewa. Mereka mempunyai kekuatan badan sepuluh ribu gajah dan badan sekuat halilintar. Masa muda dalam kehidupan mereka sangat menyenangkan, baik pria dan wanita menikmati persatuan seks dengan sangat menyenangkan dengan jangka waktu yang lama. Setelah sekian lama mengalami kenikmatan sensual dan ketika sekitar setahun masa kehidupan masih tersisa sang istri mendapatkan seorang anak. Demikianlah standar kesenangan para penuduk Surga ini sama persis dengan manusia yang hidup pada Treta Yuga. Lebih lanjut dikatakan bahwa di Sorga terdapat banyak taman penuh bunga dan buah sesuai dengan musim, dan ada pertapaan-pertapaan yang dihias dengan baik. Antara gunung-gunung besar yang membatasi wilayah-wilayah di sana, ada danau-danau sangat besar berisi air jernih penuh dengan bunga-bunga padma yang baru tumbuh. Burung air seperti angsa, bebek, ayam air, dan angsa merasa sangat senang karena keharuman bunga-bunga padma, dan suara-suara kumbang yang mempesona, memenuhi udara. Para penduduk tempat ini merupakan pemimpin-pemimpin penting di antara para dewa. Selalu disertai oleh para pelayan mereka yang terhormat, mereka menikmati hidup di taman-taman disisi-sisi danau. Dalam keadaan yang menyenangkan, istri-istri para dewa tersenyum dengan riang kepada suami-suami mereka dan melihat mereka dengan tatapan nafsu. Seluruh dewa dan istri-istrinya disediakan bubuk cendana dan kalungan bunga secara teratur oleh pelayan-pelayan mereka. Dengan cara demikian, para penduduk varsha kedelapan menikmati, tertarik dengan kegiatan lawan jenis.
Intinya, umat hindu berpendapat bahwa surga dan neraka tidak kekal, keduanya hanyalah salah satu tempat tinggal/ planet yang ditempati manusia untuk menerima phala (ganjaran) sebagai pertanggung-jawaban kehidupan sebelumnya untuk selanjutnya menjalani reinkarnasi (kelahiran kembali). Proses reinkarnasi menurut mereka merupakan lingkaran samsara (penderitaan) yang akan terjadi berulang-ulang hingga akhirnya sang jiwa dapat menyadari bahwa jiwanya hanyalah bagian dari paramatman (percikan entitas Tuhan), konsep ini mengilfitrasi dalam tubuh Islam dengan istilah wihadutul wujud, surga – neraka bukanlah tujuan utama, kesempurnaan spiritual hanyalah moksha (bersatu dengan Tuhan).
Umat hindu yang percaya bahwa rinkarnansi adalah benar adanya, mendasarkan pada ke-tiga hal berikut ini :
Dasar Reinkarnasi dalam Veda
Dalam Veda Sruti (kitab suci primer), konsep reinkarnasi didasarkan pada seloka berikut :
Bhagavad Githa as it is 8.16 : “Dari planet tertinggi di dunia material sampai dengan planet yang paling rendah, semuanya tempat-tempat kesengsaraan, tempat kelahiran dan kematian dialami berulangkali. Tetapi orang yang mencapain tempat tinggal-Ku tidak akan pernah dilahirkan lagi, wahai putera Kunti”.
Bhagavad Githa as it is 8.16 : “Dari planet tertinggi di dunia material sampai dengan planet yang paling rendah, semuanya tempat-tempat kesengsaraan, tempat kelahiran dan kematian dialami berulangkali. Tetapi orang yang mencapain tempat tinggal-Ku tidak akan pernah dilahirkan lagi, wahai putera Kunti”.
Sedangkan dasar konsep reinkarnasi dari Veda Smarti (kitab suci sekunder) adalah :
Bhagavata Purana 5.26.37 :“Di wilayah kekuasaan Yamaraja, ada ratusan dan ribuan planet-planet Neraka. Orang-orang tidak saleh seperti yang telah saya sebutkan-dan yang tidak saya sebutkan—semuanya harus masuk ke berbagai planet-planet ini sesuai dengan tingkat ketidaksalehan mereka. Mereka yang saleh, bagaimana pun juga, memasuki sistem planet yang lain, planet-planet para dewa. Namun, baik yang saleh maupun yang tidak saleh, kedua-duanya juga akan dibawa ke Bumi setelah segala pahala kegiatan saleh atau tidak saleh mereka habis.”
Dasar Sains
Menurut mereka, ada fakta menarik seputar badan yang kita huni ini. Badan kita tersusun atas milyaran sel-sel tubuh yang hidup secara sinergi. Masing-masing sel mengandung milyaran atom-atom yang berbeda. Yang fantastis, ternyata 300 juta sel dalam tubuh kita mengalami kematiandigantikan dengan sel-sel baru setiap harinya dan . Dan dalam waktu satu tahun, tidak kurang dari 98% atom-atom dalam badan kita sebenarnya sudah tergantikan dengan atom-atom yang benar-benar baru. Jadi jika kita memandang secara material, sebenarnya hampir setiap tahun kita menggantikan badan material kita dengan badan yang sama sekali baru.
Dasar Logika
Menurut mereka, reinkarnasi mungkin ada di Islam tetapi sengaja tidak dimunculkan oleh Nabi Muhammad (SAW) / Allah SWT karena “ketakutan”, jika manusia mengenal reinkarnsi maka dalam kesempatan hidup sebagai manusia saat ini tidak dipergunakan dengan baik karena orang-orang berpikir bahwasanya toh juga masih ada kesempatan ke-2, ke-3 dan seterusnya di saat-saat yang akan datang. Jadi dengan tidak dikenalnya reinkarnasi, maka secara psikologi akan memaksa seseorang untuk melakukan sebaik-baiknya semua perintah dan larangan Allah SWT karena ketakutannya akan siksa neraka dan sangat berharap pada kenikmatan sorga. Jika kita melihat dari sudut padangan ini, sangat wajar jika Qur’an menyembunyikan reinkarnasi karena kondisi tempat dan waktu-nya memang lebih pas mengajarkan seperti itu.
Untuk memahami reinkarnasi tidak lepas dari sudut pandang siapa kita. Apakah kita badan material ini atau sesuatu di balik itu? Ada yang beranggapan bahwa kita ini ya badan ini, bukan yang lain. Saat kematian datang, maka sirnalah semua yang ada. Sebagian lagi berpandangan bahwa kita ini adalah badan material + roh/jiva ini. Saat meninggal badan material hancur, tetapi akan dibangkitkan lagi suatu saat nanti oleh Tuhan. Umat Hindu sendiri memandang bahwa kita ini adalah sesuatu yang terpisah dari badan material. Kita adalah jiva. Pada saat meninggal sang jiva pergi meninggalkan badan sama halnya seperti saat kita melepas baju dan menggantinya dengan baju yang lain.
Pengingkaran Siksa Neraka, Kini Terulang Kembali
Sejatinya konsep reinkarnasi hanyalah sebuah pengingakaran akan keabadian surga dan neraka, hal inipun pernah terjadi dalam sejarah Rasulullah SAW. Kita bisa menelusurinya dalam asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya Al-Qur’an) pada firman Allah SWT berikut :
Diketengahkan oleh Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan oleh Ibnu Jarir serta Ibnu Abu Hatim, dari jalur Ibnu Ishaq, dari Muhammad bin Abu Muhammad dan Ikrimah, atau dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas, katanya, “Rasulullah saw. datang ke Madinah, sementara orang-orang Yahudi mengatakan, ‘Usia dunia ini hanya tujuh ribu tahun, dan setiap seribu tahun dunia sama dengan satu hari akhirat lamanya, jadi tidak lebih dari tujuh hari, mereka disiksa dan setelah itu siksa pun terhentilah.’ Maka mengenai hal ini Allah pun menurunkan, ‘Kata mereka, ‘Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka…’ sampai dengan firman-Nya ‘…mereka kekal di dalamnya.’” (Q.S. Al-Baqarah 80-81). Diketengahkan oleh Ibnu Jarir, dari Jalur Dhahhak dari Ibnu Abbas bahwa orang-orang Yahudi mengatakan, “Kami masuk neraka itu hanyalah selama kami menyembah anak sapi dulu, yaitu tidak lebih dari 40 hari. Jika masa itu telah berlalu, maka terputus pula siksaan terhadap kami.” Maka turunlah ayat tersebut. Mengenai ayat ini Ibnu Jarir telah mengetengahkannya pula dari Ikrimah dan selainnya.
QS. Al-Baqarah :80 yang insyaallah kurang lebih artinya,
“Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.” Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”
Mereka Yang Ingin Dihidupkan Kembali Ke Dunia
Konsep reinkarnasi sebenarnya hanya membuat manusia menjadi hubbuddunya (cinta dunia), bukankah dengan mengharap kelahiran pada kehidupan selanjutnya di dunia ini menjadikan seseorang menikmati segala kemewahan yang sifatnya fana ini ?. Dan keinginan untuk dilahirkan kembali ke dunia sebagai metode “remidi” untuk mengulangi kembali segala amal perbuatannya agar diterima Allah SWT hanyalah “pemanis kata”. Mohon simak ayat berikut :
Bismillahirrahmanirrahiim.
QS. AL AN’AM : 26-28 yang insyaallah kurang lebih artinya,
26. Dan mereka melarang (oran lain) mendengarkan Al Qur’an dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakakn diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari.
27. Dan jika kamu (Muhammad SAW) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata : “KIRANYA KAMI DIKEMBALIKAN (KE DUNIA) dan tidak mendustakan ayat2 Tuhan kami, serta menjadi orang2 yang beriman” (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).
28. Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yg mereka dahulu selalu menyembunyikannya. SEKIRANYA MEREKA DIKEMBALIKAN KE DUNIA, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka.
Maha Benar Allah dengan segala firman2NYA.
Semoga bermanfa'at.