Bismillahirrohmaanirrohiim...
Pasti ada yang ngira postingan ini saya ikutkan kontes blog "Paling Indonesia" ya? Haha... lah emangnya gue blogger kacangan apah? *ups... siap siap digebukin blogger yang gila kontes, tuh tuh... udah ada yang melotot, tuh tuh... ada yang ngacungin pentungan, ada yang ngasah pisau malah... Woiii ampyuuuun, jangan misunderestimate dong ah :p (misuderestimate ki opooo?... mbuh!).
Santai kawan, kita bukan bangsa anarkis kan? kita bangsa beradab dimana perbedaan adalah sesuatu yang dijunjung tinggi untuk bersinergi membangun peradaban, perbedaan yang menambah luasnya khasanah intelektual, tentu saja perbedaan yang bertanggung jawab bukan asal beda maupun beda dari asal. Begitupun ketika saya melemparkan wacana "blogger kacangan" untuk teman teman blogger yang gila kontes-kontesan namun mengesampingkan visi dan misi dari sebuah kontes dimana penyelenggara kontes tentu saja pasti mempunyai tujuan mulia. Lalu, apakah kita harus selektif ketika hendak mengikuti sebuah kompetiblog? Harus!, tentu saja pertimbangan kita juga berbeda tentunya. Ah... lupakan untuk soal perbedaan cara pandang ini, kita kembali ke persoalan saja tentang apa sih sesuatu yang paling Indonesia?.
Berdasarkan data dari Sensus Penduduk terakhir (tahun 2010) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (http://dds.bps.go.id/eng/index.php),
Negara kita terdiri dari 33 provinsi dan diketahui jumlah suku di
Indonesia sebanyak 1.128 suku bangsa. Dengan beragam suku bangsa ini
tentu saja masing-masing suku berlomba lomba memberi konstribusi dalam
menentukan apa yang paling Indonesia. Maka tak heran jika ada yang
berpendapat bahwa batik adalah paling Indonesia, ada juga yang
mengatakan bahwa nasi goreng itu paling Indonesia, nasi padang paling
Indonesia, pariwisata Bunaken itulah yang paling Indonesia, dan masih banyak
wisata, budaya, kuliner daerah tertentu itulah yang paling Indonesia, atau mungkin semangat gotong royong juga paling Indonesia. Wajar... karena inilah yang sudah pernah kita alami sejak Negeri ini
berdiri, itulah mengapa para Founding Father kita mengenalkan semangat
"Bhineka Tunggal Ika", bahwa walaupun berbeda beda namun kita tetap
satu adanya.
Apa sih "sesuatu" yang paling Indonesia, sesuatu yang ketika mendengar atau melihat masyarakat dunia langsung berkata "Ooow... dari Indonesia, kan?" (wekekek, emang ada orang manca bisa bilang "ooow" gitu?). Untuk menelusuri ini sebenarnya dibutuhkan survey, bagi yang punya kenalan orang mancanegara tentu bisa bertanya :
what do you know of Indonesia?;
ma dzaa ta'rif min indunisiya?;
wat weet je van Indonesië?;
τι ξέρετε από την Ινδονησία?;
¿qué sabe usted de Indonesia;
que savez-vous de l'Indonésie?;
Untuk bahasa lainnya digugeltranslet ndiri yaaa... haha :D
Lalu apa yang paling Indonesia? kalau menurut saya sih ini nih... Garuda!
original picture : Pasar Kreasi |
“ Ik ben Garuda, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden”
“Aku adalah Garuda, yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu”
“I am Garuda, spreading my wings high above your islands.”
“Aku adalah Garuda, yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu”
“I am Garuda, spreading my wings high above your islands.”
Hehe... keren kan?, Indonesia bang'geth getooo. Sebelum kawan kawan dari luar sono mendikte kita tentang "sesuatu" yang paling Indonesia (takutnya entar malah pada nyebutin, korupsi! negeri kere! orangnya dekil!) parah kan?. So... ada baiknya dong kalo kita dulu yang menentukannya, "sesuatu" yang jika disebutkan ataupun sekilas dipandang langsung mengingatkan pada sebuah negeri yang indah mempesona, kaya budaya, kaya dengan genius local, dan kaya dengan peradaban, dan yang pasti semangat Bhineka Tunggal Ika menjadikan kita disegani dunia. Di India juga ada loh garuda, namun secara fisik garuda di sana setengah manusia setengah burung. Sangat berbeda dengan garuda Indonesia yang spesial ini, begitu simpel, gagah berwibawa dan kesatria. Wuiiih... sampai sampai para desainer dari Armani sempat mengeluarkan desain kaos yang terinspirasi dari lambang Negara kita, Garuda. Masih ingat kasus ini, kan? mereka memberi label Armani Exchange (A|X).
Modifikasi dari Garuda Indonesia yang mengundang pro-kontra |
Jejak Kepak Sayap Garuda
Untuk menelusuri mengapa burung Garuda menjadi lambang Negara Indonesia bisa kita pelajari dengan gugling, koq. Jadi rasanya tidak harus saya paparkan panjang lebar deh, mungkin video dari Mbak Yutub (http://www.youtube.com/watch?v=ReOU20bt6j0) bisa mempersingkat rasa ingin tahu kita.
Jadi ceritanya setelah secara de jure negeri kita merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, tentu saja dibutuhkan "Dasar Negara", "Bendera Negara", "Lagu Kebangsaan" dan termasuk "Lambang Negara", pada tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota.
Rancangan yang diterima oleh panitia adalah karya Sultan Hamid II (Sultan Syarif Abdul Hamid Alkadrie) dari Pontianak, Kalimantan Barat. Berikut sketsa awal mulanya hingga menjadai gambar yang sekarang.
Semangat dan Filosofi Garuda
Ada sumber menarik yang bisa kita pelajari dari semangat dan filosofi "Garuda" selengkapnya bisa kita simak di http://www.busetforum.co.cc/t120-pancasila. JIka kita ambil poin pentingnya sih begini... Garuda adalah burung yang penuh percaya diri, energik dan dinamis. Ia terbang menguasai angkasa dan memantau keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain. Garuda yang merupakan lambang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung yang lebih kecil.
Burung garuda yang juga punya sifat sangat setia pada kewajiban sesuai dengan budaya bangsa yang dihayati secara turun temurun. Burung garuda pun pantang mundur dan pantang menyerah. Legenda semacam ini juga diabadikan sangat indah oleh nenek moyang bangsa Indonesia pada candi dan di berbagai prasasti sejak abad ke-15. Dengan demikian lambang burung garuda itu semakin gagah mengemas lengkap empat arti visual sekaligus, yaitu makna filosofis, geografis, sosiologis, dan historis.
Burung Garuda : Antara Mitos dan Fakta
Para ahli biologi sih berpendapat bahwa burung Garuda hanyalah mitos atau legenda (http://www.forumsains.com/biologi/tanya-coba/), namun ada satu spesies yang secara fisik mendekati dengan burung yang satu ini. Menurut situs resmi Kementerian Kehutanan yang beralamat http://ppid.dephut.go.id/sambutan_menhut_konservasi_garuda.html, burung yang identik dengan Garuda adalah elang jawa, semula bernama latin Spizaetus bartelsi namun kini direvisi menjadi Nisaetus bartelsi. Spesies ini menjadi salah satu satwa langka yang perlu di lindungi.
Nisaetus bartelsi identik dengan burung Garuda? |
Selanjutnya berpulang pada kita, apakah lambang negara Garuda akan menjadi sekedar mitos dan legenda? karena kenyataannya mitos atau legenda secara psikologi mampu memotivasi diri untuk menjadi manusia yang berkarakter, apapun "Paling Indonesia" yang kita rumuskan jangan lupakan bahwa kita satu kesatuan. Dan berikut adalah gambaran karakter Bangsa yang sedang kita perjuangkan.
KONGA : Kontingen Garuda (Pasukuan Perdamaian PBB) |
Garuda Indonesia Airlines |
Garuda Wisnu Kencana |
Garuda di Dada Kita |
So... setuju nggak sih jika kata/ gambar Garuda adalah "sesuatu" yang paling Indonesia?
Semoga bermanfa'at.