A’udzubillahi minasy syaithoonirrojiim. Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahirobbil ‘alamiin, wash sholatu was salaamu ‘alal anbiya wal mursaliin, wa ‘ala alihi wa ash-habihi ajma’iin.
Untuk yang siap tersandung tanpa harus jatuh...
Untuk yang siap tersesat tanpa melupakan tujuan...
Untuk yang berani hidup bukan hanya untuk diri...
Untuk yang siap tersesat tanpa melupakan tujuan...
Untuk yang berani hidup bukan hanya untuk diri...
(edited by : samaranji)
Back to basic, sebagai umat Islam sudah selayaknya kita kembali pada Al Qur’an Al Kariim. Itulah yang hendak saya sampaikan pada postingan sebelumnya dalam menyikapi sebuah “nama” Yesus. Silahkan jika anda ingin jadi Don Kesot yang hendak menyadarkan para “penjudi dan pemabok” dengan berpura-pura (taqiyya ???) ikut serta berjudi dan mabok diri. Bagi saya tindakan itu sangat bodoh dan menjerumuskan diri sendiri.
Maaf, jika 3 kemungkinan yang saya sodorkan menyinggung perasaan dan terasa pahit. Hanya itu yang bisa saya sampaikan, silahkan buat sendiri kemungkinan ke-4 dst namun jangan harap saya membuka kemungkinan lainnya. Inilah yang bisa saya raba dari hasil blogwalking dan googling selama ini dan merasakan apa yang menjadi fakta di lapangan. Penyembah Yesus (Kristen) berbeda dengan "penyembah" Nabi Isa ‘alaihissalam (Nashrani). Yesus hanyalah karakter yang diciptakan Paulus, sedangkan Isa ‘alaihissalam adalah seorang Nabi dan Rasulullah dimana kaum yahudi dan nashara berselisih paham tentangnya (‘alaihissalam).
Selanjutnya silahkan pilih :
- Ikut serta “mabok” dengan menyamakan Yesus dengan Nabi Isa ‘alaihissalam, dengan maksud menyadarkan mereka namun dalam perjalanannya kita larut dalam konfliknya, kita larut dalam kontradiksi2, kita larut mempelajari kitab mereka yang sudah tidak asli lagi. Sementara kita lupa mempelajari kitab sendiri, kita melupakan ilmu Islam lainnya yang buanyaak sekali kita abaikan dimana dengan ‘ilmu yang secara tersirat dan tersurat dalam Al Qur’an Al Kariim Islam mampu menjadi rahmat semesta alam.
- Tetap berpegang bahwa Yesus bukanlah Nabi Isa ‘alaihissalam. Biarlah para penyembah Yesus (Kristen) disadarkan oleh para "penyembah" Isa Al Masih (Nashrani), selanjutnya kita umat Islam menyampaikan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam bukan Tuhan, Nabi Isa ‘alaihissalam sudah diwafatkan bukan diangkat dan mengalami kenaikan ke langit ke-2, Nabi Isa ‘alaihissalam dibangkitkan besuk pada hari kiyamat bukan dibangkitkan menjelang kiamat, Nabi Isa ‘alaihissalam ga bakal turun lagi ke dunia karena Nabi Muhammad SAW khatamal anbiya.
Dalam Al Qur'an Al Kariim, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, kurang lebih artinya :
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy Syuura, 42:13)
Apapun pilihannya, umat Islam yang kaffah dan selalu berusaha meneggakkan sholat insya-Allah pasti ga bakal tersesat. Bukankan minimal 17 kali kita selalu memanjatkan do'a "...Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Amin"
Semoga bermanfa'at. Wassalam.
Silahkan tentukan pilihan, masa depan Islam ada dalam pilihan kita sekarang.
Apapun pilihannya, umat Islam yang kaffah dan selalu berusaha meneggakkan sholat insya-Allah pasti ga bakal tersesat. Bukankan minimal 17 kali kita selalu memanjatkan do'a "...Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Amin"
Semoga bermanfa'at. Wassalam.