Bismillahirrohmaanirrohiim.
Postingan ini hanya untuk menegaskan kembali apa yang pernah saya tulis agar kita tidak terkecoh, bahwa sesuatu yang berbau 'Arab belum tentu Islam. Masih banyak di daerah Timur Tengah sana, baik ummat Yahudi, Nashrani maupun Ummat Islam yang tentu saja menggunakan bahasa Arab keseharian mereka, bahkan situs situs mereka pun menggunakan bahasa Arab. Kita ummat Islam Indonesia seringkali dibodoh bodohi orang2 Timur Tengah yang tidak bertanggung jawab untuk turut dalam konflik mereka (Yahudi dan Nashrani).
Postingan ini juga sebagai respon saya terhadap rafli dengan komentar katroknya :D "jangan benci pada Yahudi tapi bencilah pada negara mereka "Israel"......"
Haha, komentar ngaco bin aneh! Ya silahkan sana pergi berjuang ke Palestina, jangan cuman nulis blog untuk mengompori ummat Islam agar ikut berjuang di sana! Tapiii, anda juga harusnya sadar bahwa di Palestina tuh korbannya banyak yang beragama Kristen juga loh, maka ajak juga dooong ummat Kristen untuk ikut berjihad di sana!. :p
Nih tak carikan sumber berita yang jadul :
http://ahmedshahikusuma.wordpress.com/2009/01/07/daniel-saba-george-abu-hamama-as-syahid-dibantai-zionis/
Perhatikan lambang salib dalam poster pejuang "jihad" tersebut. Perhatikan pula kalimat yang saya garis bawahi, "Tentara penjajah zionis Israel pada 23 April 2006 menyerbu kota damai kelahiran Yesus dan merusak kedamain kota itu." What? Sejak kapan ummat Islam mengenal kata Yesus? Sejak kapan?
Harusnya para pengobar semangat jihad ke Palestina sadar, ada hal yang lebih fundamental, aqidah. Jangan karena ummat Islam dan Kristen yang sama sama jadi korban di Palestina dijadikan pembenar untuk mencampuradukkan ajaran (turunnya Nabi Isa a.s ke dunia menjelang qiyamat adalah akulturasi dari ajaran Kristen tentang Yesus turun menjelang kiamat).
Tanpa alasan Agama, siapapun kita menolak penjajahan terhadap siapapun tanpa membedakan suku ras dan agama, ini masalah kemanusiaan. Kita harus realistis, jangan bertanya tentang solidaritas ummat Islam, insya-Allah di setiap hati ummat Islam mengasihi dan menyayangi saudaranya. Seringkali kita melihat semut di seberang lautan sana, tapi kita cuek dengan Gajah di pelupuk mata. Bagaimana khabar ummat Islam di Indonesia, yang masih harus berjuang melawan kefaqiran (kemiskinan). Bukankah kefaqiran amat dekat dengan kekufuran.
Bukannya tidak peduli, namun kita perlu langkah praktis dulu. Memulai dari hal kecil, kita siapkan generasi Indonesia yang lebih Islami, kita siapkan kader2 Bangsa yang Islami, insya-Allah Kaum Muslimin/Muslimah Indonesia di masa datang mampu menjadi rahmat semesta alam. Amin.
Bukannya tidak peduli, namun kita perlu langkah praktis dulu. Memulai dari hal kecil, kita siapkan generasi Indonesia yang lebih Islami, kita siapkan kader2 Bangsa yang Islami, insya-Allah Kaum Muslimin/Muslimah Indonesia di masa datang mampu menjadi rahmat semesta alam. Amin.
Semoga bermanfa'at.
