Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu Tabaroka Wa Ta'ala. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan atas Baginda RAsulullah Muhammad SAW.
Bingung juga menyikapi hal "Ziarah Qubur", apalagi ada sebagian dari umat Islam yang ga mempercayai adanya siksa kubur (adzab di alam barzakh). Ada juga yang masih dalam keraguan menyikapi siksa kubur, dan kini beliau -pemilik blog- sudah di alam qubur (semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan dosanya mendapat maghfiroh-Nya). Di satu sisi, sebagai umat Islam tentu kita punya kewajiban untuk saling mendo'akan dan disisi lain ada saudara kita yang terlalu lebay dalam berdo'a di tempat kubur.
Apakah Ziarah Qubur Infiltrasi Dari Agama Lain ?
Foto-foto berikut semoga menjadi bahan penilaian :
Adakah Perintah Berdo'a Di Tempat Kubur ?
A'udzubillahi minasy syaithoonirrojiim...
وَلاَ تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِّنْهُم مَّاتَ أَبَداً وَلاَ تَقُمْ
عَلَىَ قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُواْ وَهُمْ فَاسِقُونَ
Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan
(jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu
berdiri (mendo'akan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir
kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. (QS At Taubah, 9 : 84)
Yups,,, ayat diatas adalah larangan agar kita tidak menshalati jenazahnya dan "berdiri" (ditafsirkan sbg - berdo'a-) dikuburan mereka. Lalu siapa yang dimaksud "mereka" ?. Mari telusuri pada ayat sebelumnya...
QS. At Taubah, 9 : 81-83. Insyaallah kurang lebih artinya :
9.81. Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa
gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka
tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan
mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas
terik ini". Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat
panas(nya)" jika mereka mengetahui.
9.82. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.
9.83. Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari
mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi
berperang), maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku
selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya
kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu
duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang".
Tafsir : insyaallah disini
Asbabun Nuzul : insyaallah disini
Apakah lafadz تَقُمْ (taqum) yang sebenarnya berasal dari akar kata qooma (berdiri) dapat diterjemahkan dengan "berdo'a" ?. Bagi kita yang awam masalah nahwu-sharaf, mungkin ada baiknya kita telusuri padanan katanya dalam Al Qur'an Al Kariim (dapat di search engine dng kata kunci تَقُمْ di sini ), yup,,, insyaallah kita menemukan kata tersebut terdapat juga dalam QS At-Taubah, 9 :108), malahan diterjemahkan sebagai "bersembahyang" (?).. A'udzubillahi minasy syaithoonirrojiim...
لاَ تَقُمْ فِيهِ أَبَداً لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ
يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُواْ
وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya.
Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba),
sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di
dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. (QS. At-Taubah, 9 : 108)
Kesimpulan :
- Adanya larangan menshalati jenazah dan berdiri (berdo'a) di kuburan orang2 yang enggan berjihad jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. (untuk makna "jihad" di masa sekarang, mari kembalikan pada fatwa para 'ulama).
- Jika point ke-1 adalah larangan yang diberlakukan bagi "mereka", masihkah berupa larangan bagi yang tergolong "bukan mereka" ?
- Jika ada sebagian umat Islam yang melarang berdiri (berdo'a) di kuburan saudara umat Islam lain, bukankah berarti dia menganggap/ menuduh saudara sendiri masuk dalam kategori yg disebut dalam QS At-Taubah, 9 : 81-84 tsb. (mungkin, kondisi inilah yang diharapkan oleh para musuh Islam yakni umat Islam mudah mengkafirkan saudara Islam sendiri)
Namun bagi saya, saudara islam lain yang mengkritisi "ziarah qubur" patut kita dengarkan. Kita tentu setuju, bahwa akan selalu ada penyimpangan sekecil apapun ketika kita sudah berusaha untuk benar-benar menjadi umat Islam yang kaffah.
Selebihnya, mari senantiasa berdo'a untuk memohon perlindungan dari kesesatan. A'udzubillahi minasy syaithonirrojiim, Bismillahirrahmaanirrahiim.
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ
لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
(Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati
kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami,
dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena
sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". (QS Ali Imran, 3:8)
Wallahu a'lam.
Wallahu a'lam.
Semoga bermanfa'at.