Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sholawat serta salam senantiasa kita haturkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.
Mari istirahat sejenak dari berbagai aktifitas, tinggalkan kesibukan duniawi. Duniawi adalah segala hal yang menjadikan kita lupa dengan Allah Azza Wa Jalla (demikian definisi “duniawi” menurut ‘guru’ saya), bahkan ketika kita mengira mengerjakan urusan ukhrowi (bikin blog da’wah, ikut kajian islam, bikin novel islami, nonton pilem islami) namun menjadikan lupa mendirikan sholat, apakah kita masih berani menyebutnya sebagai urusan ukhrowi ?
Terkadang, kita menyibukkan diri dengan pembahasan yang njlimet2 tentang ddien Islam yang mungkin bukan kapasitas kita untuk membahasnya (dan bahkan para ‘Ulama terdahulupun sudah merumuskannya ) namun kita melalaikan pokok-pokok ajaran Islam yang utama. Sholat adalah tiang agama, tiang agama bagi diri sendiri maupun tiang agama bagi rahmat semesta. Sholat adalah ibadah yang membedakan orang Islam dengan orang kafir, bahkan untuk melihat diri kita tergolong munafiq apa tidak lihatlah dari sholat kita. Sudahkah kita sholat ?. Firman Allah Ta'ala, insyaallah kurang lebih artinya :
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka[]. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' [] (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali[].(QS An Nisa, 4 : 142)
Tanpa dibahaspun, ayat diatas sudah jelas dan tegas. Lalu siapakah orang munafiq itu ? sesuai ayat di atas ada 3 ciri : (1) Malas mendirikan sholat ; (2) Sholat tapi riya’/ pamer ; (3) Sedikit menyebut Allah. Untuk yang ketiga inilah yang sering tidak kita sadari, “oh my god...” dianggap lebih keren n gaul ketimbang “masya-Allah...” ato “subhana-Allah”. Kata “Tuhan” lebih sering digunakan ketimbang lafadz “Allah”. Malaskah kita utuk sholat ?, Riya'/ pamer kah kita agar mendapat pujian dan dianggap 'alim saat hendak sholat ? Berapa sering kita menyebut Asma Allah (berdzikir) ? So,,,, munafiq kah kita ???
Manusia2 yang terbiasa dengan negative thinking tentu langsung berseru “Huhh,, susah amat sih menjadi Islam, melenceng dikit dicap musyrik, salah dikit digolongkan munafiq, ga mau ber-Islam disebut kafir. Allah koq gitu sih, kan katanya Maha Pengasih ?”. Astaghfirullahal’adhiim.... Sadarkah kita Itulah "metode" pembelajaran dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam membimbing hambanya, tak tahukah kita bahwa yang kita sebut sebagai “murka Allah” adalah hasil negative thinking manusia dalam menyikapi kasih sayang-Nya. Itulah mengapa “beberapa metode” kasih sayang Allah yang tidak disukai manusia sering diterjemahkan sebagai “murka-Nya”. Jangan bersedih kawan, itulah metode pembelajaran Allah Ta’ala agar kita tidak terjerumus pada kemunafikan. Lanjutkan baca ayat selanjutnya, dan selanjutnya maka kita akan sampai pada rahman dan rahiim Nya. Kurang lebih artinya :
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan[369] dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.(QS An Nisa', 4 : 146)
Parameter Sholat
Ketika sudah mendirikan sholat, ketika kita sudah konsisten dan kontinu dalam beristiqomah menjalankannya 5 waktu, ketika kita sudah lebih memperbanyak untuk sholat berjama’ah, m-u-n-g-k-i-n kita langsung berteriak kegirangan “Cihuuyy,,, aku sudah sholat, aku sudah beriman, aku bener2 sudah Islam. Lihat, jidatku-pun sudah hitam kan... !!!”. Apakah kita sudah sholat ?, kalo pingin bener2 mengetahui apakah kita sudah sholat ato sekedar nunggang nungging, mohon simak ayat berikut, insya-Allah kurang lebih artinya :
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Ankabut, 29 : 45)
Sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar, itulah firman Allah Ta’ala. Mafhum mukholafah-nya, jika kita –merasa – sudah sholat namun masih saja melakukan perbuatan keji dan mungkar artinya nunggang nungging kita belum dihitung sebagai ibadah sholat donk. Ribet lagi ?, ngga juga kali,,,!!! yang terpenting adalah jangan pernah tinggalkan sholat 5 waktu, ga perlu menanyakan bagaimana kwalitas sholat kita dulu, seiring keistiqomahan kita mengerjakannya (sholat 5 waktu dan lebih2 jika berjama’ah) kita akan merasakan keindahan “mendirikan” sholat, koq. Sholat adalah waktu yang tepat untuk lebih mendekatkan diri pada Allah Ta’ala, ketika sudah dekat, tanpa memohonbermacam do'a n harapan apapun Gusti Allah sangat mengerti apa yang kita inginkan dan butuhkan. Bukankah begitu, kawan ? Sudahkah kita sholat, hari ini ?
Hanya Karena Karunia Dan Rahmat Allah Ta’ala.
Setelah kita –merasa – sudah jauh dari perbuatan keji dan mungkar, apakah kita mengira hal tersebut sebagai atsar (buah) dari sholat kita ? Tidak, kawan... simak firman Allah Ta’ala kurang lebih artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS An Nur, 24 : 21)
Sekali lagi, hal yang paling utama adalah konsisten dan kontinu. Apapun kesibukan kita, apapun yang kita kerjakan entah itu hanyalah urusan duniawi semata atau bahkan kesibukan –yang kita kira- urusan ukhrowi, jangan pernah meninggalkan sholat. Sudahkah kita sholat, hari ini ?
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَـنِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah:
sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
(QS Al An'am, 6 : 162)
Maha benar Allah dengan segala firman-firman Nya.
Semoga bermanfa'at.
(Astaghfirullahal 'adhim,,, duh, bikin postingan ini koq jadi telat jama'ah sholat ashar ya)
